Etika dan Estetika
Table of Contents
Ruang lingkup filsafat ilmu, aksiologi melahirkan dua cabang filsafat, diantaranya etika dan estetika. Kedua cabang ini adalah buah dari Aksiologi yang memiliki makna suatu ilmu tentang kegunaan ilmu pengetahuan dari sudut pandang filsafat ilmu. kedua cabang filsafat ilmu dalam lingkup aksiologi diangap penting karna sangat menentukan kualitas hidup manusia.
- Etika
Etika merupakan bagian dari aksiologi. Istilah etika berasal
dari kata ethos yang berarti adat kebiasaan. sehingga etika merupakan
cabang aksiologi yang membicarakan masalah predikat-predikat nilai berupa
benar dan salah dalam artian susila (moral) dan tidak (immoral). Etika dan
moral sama artinya, tetapi dalam penilaian sehari-hari ada sedikit
perbedaan. Moral dan atau moralitas dipakai untuk pembuatan yang sedang
dinilai. Adapun etika dipakai untuk mengkaji system nilai yang ada.
Etika menyangkut prilaku manusia, maka etika
berhubungan dengan moralitas manusia. Karena, menyangkut apa yang baik dan apa
yang buruk. Berdasarkan moralitas ini kemudian timbul pembahasan tentang
keadilan, toleransi, keadilan yang dipertentangkan dengan ketidak adilan,
kebaikan dipertentangkan dengan keburukan atau kejahatan, toleransi
dipertentangkan dalam intoleransi. Masalah ini membahas bagai mana kebaikan
itu, bagai mana berbuat baik, dan bagai mana dikategorikan kejahatan. soal ini
juga berlaku pada yang lain seperti toleransi dan intoleransi.
Dalam ilmu filsafat, peran yang sangat
penting adalah etika terapan. Bidang ini menciptakan panduan tentang
bagaimana seorang ilmuan seharusnya bersikap secara etis. Salah satu contoh
yang signifikan dalam hal ini adalah isu plagiat. Plagiat merupakan perilaku
yang melanggar etika, seperti mengambil karya ilmiah milik orang lain dan
mengklaimnya sebagai hasil karyanya sendiri. Tindakan yang jelas dalam hal
ini adalah mengambil ide atau perkataan dari sumber lain tampa memberikan
kredit yang sesuai.
- Estetika
Kata "estetika" berasal dari bahasa Yunani,
yaitu "aisthetika" atau "aisthesis". Istilah ini merujuk
pada segala hal yang dapat dipresepsi oleh indra atau alat indera manusia.
Estetika, sebagai bagian dari aksiologi, selalu mengulas tentang masalah,
pertanyaan, serta isu-isu terkait dengan keindahan. Ruang lingkupnya
mencakup nilai-nilai, pengalaman, prilaku, pemikiran seniman, seni, serta
permasalahan estetika dan seni dalam konteks kehidupan manusia.
Lingkup pembahasan estetika sendiri memiliki beberapa wilayah
yang dapat dieksplorasi. Beberapa diantaranya termasuk estetika filsafat dan
estetika ilmiah. Estetika filsafat sering kali juga dikenal sebagai
filsafat keindahan (philosophy of beauty), filsafat rasa
(philosophy of taste), filsafat seni
(philosophy of art), dan filsafat kritik
(philosophy of criticism). Estetika, dalam konteks ini, sering
kali membahas esensi atau hakikat seni, menggali akar-akar dari ilmu seni,
menitik beratkan pada pemikiran dari pada eksprimen, dan menggali
pengalaman-pengalaman yang bersifat nyata atau konkret. Di sisi lain,
filsafat ilmiah cenderung lebih mengarah kepada pengetahuan ilmiah tentang
bidang kesenian, keindahan, dan estetika.
Dalam kaitannya dengan filsafat ilmu, bagaimana menerapkan
nilai-nilai keindahan dalam ilmu pengetahuan. bagai mana hasil ilmu
pengetahuan memperindah kehidupan manusia. Apakah nilai kepraktisan ilmu
pengetahuan bisa berdampingan dengan nilai keindahan.
Hal ini adalah tantangan bagi para ilmuan dan filusuf.
Posting Komentar