Tasamuh dan Moderasi

Table of Contents

Prolog

    Indonesia merupakan negara yang memiliki ragam budaya serta suku. contoh sederhana di pulau Jawa sendiri untuk pengunaan bahasa Jawa antara Jawa Tenggah dan Jawa Timur memiliki corak yang berbeda bahkan untuk kebiasaan masyarakatnya juga berbeda. Namun, dari banyaknya ragam ini menjadikan indonesia spesial sebab menjadi cikal bakal dari semboyan bangsa ini yaitu Bineka Tunggal Eka yang maknanya berbeda-beda namun tetap satu. Menjadi tugas kita sebagai bagian dari bangsa yang kuat dan hebat ini untuk menjaga keharmonisan dan keutuhan bangsa.

    Beberapa case menjadi masalah dari sebuah perbedaan. Yaitu, adanya konflik yang tak terhindarkan dari banyaknya perbedaan. Hal ini disebabkan kesalah pahaman presepsi atau pandangan antar ragam budaya, golongan, dan suku. Konflik ini bukan hanya sekedar permusuhan namun bisa sampai pada tindakan keriminal, ektrimisme, radikalisme, bahkan bisa sampai pada tahap pembunuhan. Kunci dalam menjaga keharmonisan dan keutuhan bangsa ini adalah dengan membangun sikap toleransi. Maksut dari toleransi tidak hanya sekedar memberikan hormat kepada penganut agama lain dalam melangsungkan ibadah, namun juga terkait kerja sama satu sama lain dalam masyarakat dalam menciptakan suasana yang harmonis.

    Tidak ada satupun agama yang mengajarkan umatnya untuk membenci, tidak ada juga agama yang mengajarkan umatnya untuk berbuat keburukan atau kerusakan di muka bumi ini. Sehingga wajib bagi kita untuk menjaga diri untuk tidak membenci sesama manusia apalagi menyebarkan ujaran kebencian di berbagai plat from media sosial. Pada sudut pandang Islam menawarkan 2 konsep dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama. Yaitu, tasamuh, dan moderasi kedua konsep ini merupakan konsep yang ditawarkan oleh agama Islam dalam menjaga keutuhan dalam perbedaan. 

Pembahasan

Pengertian Tasamuh

    Tasamuh merupakan bentuk mubalaghah dari kata samaha jika diartikan adalah "tenggang rasa" secara sederhana tasamuh merupakan gambaran kongkrit dari toleransi. Bila dimaknai tasamuh adalah kemudahan individu dalam berinteraksi, fleksibel, dan berprilaku ringan tanpa mempersulit orang lain atau kelompok lain. Tasamuh eksis pada abat ke-20 yang diangkat oleh para cendikiawan muslim. Istilah tasamuh digunakan sebagai gambaran dari sikap seorang muslim yang tidak dibebani oleh keadaan yang berbeda atau kesulitan dalam perbedaan. Tidak hanya terpaku hanya pada satu konsep namun memahami banyak konsep dan mampu mengambil mana yang terbaik dan menjaga keharmonisan antar kelompok atau individu. Secara bahasa tasamuh merupakan bentuk prilaku seseorang yang lemah lembut, berprilaku baik, dan mudah memaafkan. 

    Pandangan Islam terhadap tasamuh sendiri ialah bermurah hati dalam kehidupan bermasyarakat. Tsahul memiliki makna bermudah-mudah. Tsamuh merupakan memiliki pemaknaan yang luas, berlapang dada dalam menerima perbedaan dan tidak memaksakan kehendak diri, dengan sikap toleransi seseorang akan membuka diri untuk menerima pendapat orang lain meski telah terjadi perbedaan pemahaman.

Pengertian Moderasi

    Islam tidak pernah lepas dari Al-Qur'an dan Hadist, moderasi sendiri sering diistilahkan dengan tawassuth yang memiliki makna berada di titik tenggah tidak ektrim atau tidak condong pada salah satunya, memiliki keseimbangan dalam dalil aqli dan naqli. KH. Affifuddin Muhajir menjelaskan bahwa ta'adul dan tawazun memiliki makna yang berdekatan dengan tawassuth. dari ketiga kata tadi dapat disatukan menjadi wasathiyah.

    Wasathiyah merupakan ajaran yang Islam bawa sebagai ajaran yang mengajarkan umatnya untuk adil, seimbang, bermasyarakat, dan proporsional atau sering kita dengan moderat dalam seluruh dimensi kehidupan. ajaran ini bukanlah ajaran yang baru dalam Islam sebab telah muncul pada abad ke 14 yang lalu, yang mana ajarn ini hadir seiringan dengan hadirnya wahyu berupa Al-Qur'an. Arah pemikiran Islam terkait moderasi atau wasathiyah sendiri menjadi halyang baru dalam narasi pemikiran global. yang mana disebabkan oleh seorang profesor Yusuf Al Qardahawi yang merupakan Ulama besar di Qatar yang dilahirkan di Mesir. karya beliau berupa artikel dan sering dibawakan dalam dakwah beliau dalam bidang dakwah Islamiyah, semuanya berlandaskan dengan konsep moderat.

    Moderasi memiliki makna jalan tengah. seperti, pemimpin diskusi atau sidang yang harus bisa memposisikan diri secara netral tanpa berpihak pada pihak manapun. dari sampel sederhana tadi menjelaskan moderasi merupakan cara beragama jalan tengah sesuai perumpamaan pemimpin diskusi atau sidang yang harus netral tidak condong ketika ada suatu permalahan perbedaan. sehingga harappannya tidak ada lagi sikap ektrimesme dalam beragama kedapan nya.

1 komentar

Comment Author Avatar
2 November 2024 pukul 07.51 Delete
Mantap