Internalisasi Nilai-nilai Islam pada Pendidikan Islam
Pendahuluan
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki
peran penting dalam membentuk karakter dan kepribadian peserta didik yang
selaras dengan nilai-nilai keIslaman.[1] Era globalisasi yang
ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
menjadikan tantangan tersendiri dalam menanamkan nilai-nilai keIslaman kepada
generasi muda yang memiliki masalah kompleks. Hal ini ditandai dengan adanya
fenomena degradasi moral, krisis identitas, dan lunturnya nilai-nilai religius
di kalangan peserta didik menjadi permalasahan yang perlu mendapat perhatian
khusus dalam konteks Pendidikan Islam.[2]
Pembelajaran berbasis nilai (value-based
learning) dalam PAI merupakan salah satu pendekatan yang tidak hanya
menekankan pada aspek kognitif semata, namun memperhatikan aspek efektif dan
psikomotorik peserta didik juga. Hal ini sejalan dengan pemikiran Al-Ghazali
terkait pendidikan harus mengarah pada pembentukan akhlak mulia dan
pengembangan potensi manusia secara menyeluruh.[3] Internalisasi nilai-nilai
Islam dalam pembelajaran PAI menjadi kunci dalam membentuk peserta didik yang
tidak hanya cerdas secara intelektual saja, namun ia memiliki kecerdasan
spiritual dan sosial.
Proses internalisasi nilai-nilai Islam dalam pembelajaran PAI merupakan strategi dan pendekatan yang tepat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Arif memaparkan bahwa internalisasi nilai merupakan proses penanaman nilai kedalam jiwa seseorang sehingga nilai tersebut tercermin dalam sikap dan prilaku yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks pembelajaran PAI, internalisasi ini tidak cukup hanya dengan metode ceramah atau hafalan, namun membutuhkan pendekatan yang lebih menyeluruh dan integratif.[4]
Pembahasan
Pengertian Internalisasi Nilai-nilai Islam
Secara harfiah, internalisasi maknanya "penerapan" yang praktisnya dapat dimaknai sebagai suatu hasil atau karya manusia. pengertian lain internalisasi adalah suatu peningkatan kemampuan dalam melaksanakan program yang terukur. internalisasi memiliki makna penghayatan atau pengasingan.
Internalisasi nilai merupakan suatu proses yang kompleks dan berkesinambungan yang mana nilai tertentu, namun juga meninternalisasi kedalam diri mereka, sehingga nilai tersebut menjadi bagian dari sistem kepercayaan, sikap, dan prilaku mereka. Proses ini terjadi ketika individu secara sadar dan aktif mengadopsi nilai-nilai dari lingkungan sosial, budaya, atau sistem pendidikan, lalu menghayati sebagai bagian integral dari kepribadian mereka.
Jika dibahas dalam konteks pendikan, internalisasi merujuk pada proses dimana siswa tidak hanya memahami atau memaknai konsep yang diajarkan, namun meninternalisasikan dan menjadikannya bagian dari karakter aau kepribadian mereka. internalisasi nilai menjadi proses yang bertujuan untuk menjadikan nilai tersebut dapat menjadi bagian dari bagian individu seseorang, sehingga pengetahuan itu tidak hanya diketahui dan dipahami, namun juga menjadi amalan dalam setiap tindakan mereka sehari-hari.
Abuddin Nata menjelaskan internalisasi nilai-nilai dalam pendidikan agama bukan sekedar mentrasfer ilmu sebagai mana makna dari pendidikan atau belajar itu sendiri. namun juga berfokus pada proses menjadikan nilai yang diajar tersebut menjadi bagian dari kepribadian peserta didik yang diwujudkan kedalam sikap dan karakter mereka. Sehingga dengan demikian, tujuan dari internalisasi ini adalah untuk mencetak generasi yang memiliki karakter dan akhlak mulia yang digambarkan dalam ajaran Islam pada kehidupan sehari-hari mereka.[5]
Nilai-nilai Pendidikan agama Islam
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bagian penting dalam sistem pendidikan di Indonesia. Nilai-nilai yang diajarkan dalam PAI tidak hanya mencakup aspek spiritual dan moral, tetapi juga bertujuan untuk membentuk karakter yang kuat berdasarkan ajaran Islam. Berikut adalah beberapa nilai utama yang terkandung dalam Pendidikan Agama Islam:
a. Nilai Aqidah
b. Nilai Ahlak
c. Nilai Ihsan
d. Nilai Toleransi dan Kerukunan antar umat beragama
e. Nilai keadilan dan amanah
f. Nilai Ibadah dan kepatuhan kepada Allah
g. Nilai Kesederhanaan dan Syukur\
Untuk pembahasan lanjutnya kita bakal bahas pada kesempatan yang akan datang ya. Salam literasi :)
[1] Wakidi dan Aries Musnandar, “Nilai-Nilai
Pendidikan Agama Islam dan Implementasinya dalam Menumbuhkembangkan
Karakteristik Islami Peserta Didik,” DIAJAR: Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran 1, no. 3 (30 Juli 2022): 304,
https://doi.org/10.54259/diajar.v1i3.972.
[2] Muhammad Yunus Misfala dan Hakimuddin Salim,
“Internalisasi Nilai-Nilai Akhlak Melalui Pembelajaran PAI Berbasis Al-Qur’an,”
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL 5, no. 4 (1 Juli 2024):
1178, https://doi.org/10.38035/jmpis.v5i4.2175.
[3] Abuddin Nata, Pemikiran pendidikan Islam
dan barat, 1 ed. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 85.
[4] Muhammad Arif, Paradikma Pendidikan Islam,
1 ed. (Kediri: STAIN Kediri Press, 2016), 60–71.
[5] Abuddin Nata. Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), 102.
Posting Komentar