Kepercayaan Diri Anak: Benteng Terbaik dari Pengaruh Lingkungan

Table of Contents

Opini - Mendidik anak akhir-akhir ini sering sekali dibicarakan bahkan menjadi topik hangat yang sering dicari tau oleh orang tua yang baru bahkan sudah memiliki anak yang sudah cukup besar. Pada kesempatan kali ini mimin bakal ngebahas beberapa pandangan mimin terkait pola asuh atau lebih dikenal parenting.

Pertama, banyak yang berpendapat bahwa anak tidak boleh terlalu banyak mainan karena hal itu bisa menyebabkan keterlambatan dalam berbicara, hal ini diungkapkan oleh selepgram Indonesia yang masyhur yaitu Ria Ricis, yang mana anak semata wayangnya mengalami keterlambatan berbicara dibandingkan anak-anak lain seusianya. Pendapat ini ia utarakan setelah mendatangkan psikolog anak yang mana ia ingin mengungkap apa penyebab dari masalah yang dihadapi ini.

Kedua, banyak pendapat yang mengatakan anak harus diberikan kasih sayang untuk hal ini saya sangat setuju, namun ada satu hal lagi yaitu jangan dimarahi, sebab anak akan memiliki trauma jika ia dimarahi dan akan menyebabkan mereka terbungkam dengan ekspresi yang ingin ia ungkapkan, seperti takut untuk menunjukkan keinginannya.

Dari kedua pemaparan awal diatas yang ingin saya bahas adalah bukan berarti memiliki mainan yang sangat banyak membuat anak kesulitan untuk memfokuskan diri pada hal tertentu dan menyebabkan kendala-kendala lainnya dalam belajar berbicara bergerak. Namun, terkadang kita selaku orang tua lupa menemani tumbuh kembang seorang anak dalam bertumbuh. Ada satu dua tulisan yang pernah saya dapatkana dimana tubuh orang tua adalah mainan anak terbaik sebab orang tua akan memberikan stimulus dalam interaksi bermainnya, hal inilah yang memberikan pertumbuhan dan perkembangan positif yang dibutuhkan anak.

Bagaimana kita mampu berbicara kala masih balita tanpa perlu diajari seprti didalam kelas? ya jawabannya ada pada interaksi orang tua kepada anak mampu menstimulus kemampuan anak berbicara, seperti halnya sapaan pertama yang keluar dari mulut ayah atau papa, sebab sering diberinya stimulus seperti ibu yang memangil suaminya dengan pangilan dan sebaliknya sehingga dengan seringnya stimulus pangilan tersebut terkonsentrasilah anak untuk mengucapkan kalimat ayah, papa, mama, atau mama pertama kali setelah mereka lahir.

Lalu soal memarahi atau memberikan teguran menurut saya pribadi itu kadang diperlukan namun perlu diingat tak perlu berlebihan dan jangan sampai memberikan bekas luka ketika marah. Sebab, segala sesuatu yang berlebihan itu akan menghasilkan sesuatu yang tidak baik.

Maka sebagai orang tua kita hendaknya menyesuaikan parenting kita dengan karakter yang kita miliki menyesuaikan kembali bagai mana cara mendidik, lalu pendekatan seperti apa yang perlu dilakukan dalam parenting sebab dari pedekatan ini akan menghasilkan keragaman karakter seroang anak.

Akhir-akhir ini saya sering mendapatkan pemikiran terkait ketika anak sudah cukup percaya diri didalam rumahnya, sebab ia mendapatkan kepercayaan dari orang tuanya, maka mau seburuk apa lingkungan mencoba mempengaruhinya ia tidak akan terpengaruh sebab kepercayaan diri seorang anak lah yang akan menjadi benteng terbaik dari lingkungan saat ini. Kita akan bahas lagi pola asuh menurut pandangan Islam pada pertemuan selanjutnya see you next time.

Post a Comment