Puisi Dengan Judul "Penerimaan"

Table of Contents

gudangilmukukis

Sehabat Kukis - Baru aja mimin membuka kembali memori yang lalu. Lebih tepatnya pada 3 Juli 2020 yang lalu, mimin sudah menulis puisi dengan judul menerima, yang mana pada saat itu mimin baru saja merasakan kegundahan kala keputusan mimin untuk tidak melanjutkan studi di pulau jauh sana, yang mana sebab keputusan itu membuat mimin merasa tidak berdaya dan tidak memiliki kuasa akan hidup mimin, dan untuk pertama kalinya penyesalan untuk kembali itu ada.

Benar sekali tidak ada yang salah dari kata pulang, namun ketika apa yang sudah kita rencanakan tak kunjung tercapai dan itu semua disebabkan oleh keputusan besar dalam hidup kita yang sudah dipilih menjadi penyebabnya maka sesal itu begitu dalam menusuk bagaikan tombak tajam dilempar oleh orang yang begitu kuat hingga terasa sanggat menyakitkan.

Ya, benar sekali puisi ini adalah puisi yang mimin tulis untuk mengambarkan perasaan mimin tentang sedih, penyesalan, dan penerimaan. Bagaimana sebagai manusia kita harus bisa bertanggung jawab atas tiap keputusan yang sudah kita ambil. Tidak ada kata mundur bagi kita yang sudah memutuskan, layaknya semboyan suku bugis "Sekali layar berkembang pantang budik surut kepantai" yang mana ini merupakan prinsip dasar yang dimiliki suku bugis tetang jangan kembali pulang sebelum mendapatkan hasil.

Jadi tak ada kata menyerah bagi kita yang sudah memutuskan sesuatu, sebab setiap keputusan pasti memiliki kosekwensinya, maka menerima dan menjalani adalah satu-satunya jalan yang dapat kita lalu dari ketidak berdayaan kita akan rencana dan takdir yang belum bertemu. 

Berikut puisi yang mimin buat pada 2020 silam dengan judul Menerima yang sudah mimin kembangkan dan ubah judul menjadi penerimaan. Salam literasi.

Penerimaan

Dari: Hifdzul Malik

Melangkah menerima dan menjalani
Menepis tiap pikiran yang tak sesuai
Menjelaskan dengan segala argumen
Melemahdan tak berdaya akan keadaan

Delangkah menerima dan menjalani
Terdiam ku di sudut ruang sunyi
Mendung tak kunjung sirna
Ternyata kecewa dan sesal itu masih ada

Melangkah menerima dan menjalani
Kali ini adakah cerita yang sejalan dengan rencana
Saat ini kita hanya bisa menerima
Menjalani setiap keputusan sebagai bentuk jati diri

Posting Komentar