Terlukalah Sampai Sembuh: Pahami Maksut Dari Rasa Sakit Mu
"Lari dari apa yang menyakiti mu akan membuat mu semakin sakit. Jangan lari! terlukalah sampai kamu benar-benar sembuh"Jalaluddin Rumi.
Rasa sakit bukan musuh, namun menjadi pesan. Bahwa ia datang tidak untuk menghancurkan, melainkan untuk menunjukkan bahwa ada sesuatu yang perlu ditelaah lebih dalam.
Ketika kita melarikan diri dari rasa sakit dengan dengan cara menyibukkan diri, menyalahkan, atau memendam itu justru memuat kita semakin terjerumus kedalam luka yang bih dalam luka yang harusnya mampu kita pahami.
Jalaluddin Rumi yang merupakan seorang penyair sufi pada abad ke-13, memahami bahwa pelarian dari penderitaan bukanlah jalan keluar, melainkan jalan memutar menuju luka yang sama dan itu terus berulang.
Menghadapi rasa sakit adalah keberanian spiritual. Bukan berarti menyerah pada penderitaan, tapi bersedia diam di hadapannya, menatapnya, dan membiarkannya berbicara.
Sebab hanya dengan kejujuran yang paling rapuh, kita bisa mulai sembuh. Menerima luka dengan ikhlas tidak lagi menjadi beban, namun menjadi jalan baru dalam bentuk sadar. Rumi mempercayai bahwa dalam retakan jiwa, cahaya bisa masuk tapi hanya jika kita tak menutupinya dengan penolakan.
Tidak ada luka yang sembuh karena dihindari. Ia sembuh ketika disentuh dengan kehadiran penuh. Maka berhentilah lari, bukan karena kamu kuat, tapi karena ingin benar-benar pulih. Rasa sakit yang diterima dengan sabar bisa menjelma menjadi guru, bukan monster. Dan di situlah, keheningan batin memberi ruang bagi jiwa untuk menemukan kembali dirinya. Bukan dalam bentuk utuh karena tak pernah hancur, tapi yang utuh karena sudah belajar dari hancur itu sendiri.
Posting Komentar